Berasal Dari Manakah Listrik Di Dalam Kereta Api?

  Pernahkah kalian mengisi daya handphone kalian di kereta? atau berfikir kok bisa ya ada AC di kereta? Sumbernya dari mana tuh? . Kalau dulu, kereta api di indonesia masih pintu terbuka, dengan tempat duduk bagaikan  angkot, desak-desakan dan panas karena tidak ada AC, sehingga jendela bahkan pintu gerbong pun terbuka. Berbeda dengan jaman sekarang, dimana hampir semua kebutuhan manusia menggunakan energi listrik. Sehingga untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pihak transportasi pun perlu menunjang kebutuhan tersebut. Lalu, dari mana listrik di dalam kereta api berasal? 

kereta api ekonomi

    Sumber listrik di dalam kereta berasal dari salah satu gerbong kereta yang disebut "kereta pembangkit" atau "gerbong pembangkit". Sebelumnya ketahui terlebih dahulu bahwa kereta api ialah moda transportasi massal yang biasanya terdiri dari lokomotif serta beberapa gerbong. Dengan tenaga penggeraknya berasal dari tenaga uap maupun tenaga listrik. 

Konfigurasi Rangkaian Kereta Api

    Konfigurasi rangkaian kereta api dibedakan sesuai dengan kelasnya, karena setiap kelas memiliki kebutuhan listrik yang berbeda. Kebutuhan listrik tiada lain untuk operasional lampu TL, lampu bagasi, LCD, stop kontak, speaker, exhaust fan, AC, televisi, dan kebutuhan lainnya.
jenis konfigurasi sesuai kelasnya

Konfigurasi Kelas Ekonomi

    Dalam satu rangkaian terdapat satu kereta lokomotif, tujuh kereta penumpang ekonomi K3, satu kereta pembangkit listrik denga kode KMP3 dan satu kereta bagasi. Dalam satu gerbong kereta api kelas ekonomi ini memiliki kebutuhan daya maksimum berkisar 18 kVA. Sedangkan untuk kebutuhan daya maksimum di gerbong KMP3 yaitu berkisar 10  kVA. Jika dikalkulasikan, dalam keseluruhan rangkaian kereta api kelas ekonomi ini memiliki kebutuhan maksimum daya sebesar 140,774 kVA.

Konfigurasi Kelas Bisnis

    Dalam satu rangkaian terdapat satu kereta lokomotif, tujuh kereta penumpang bisnis K2, satu kereta pembangkit listrik denga kode MP2 dan satu kereta bagasi. Dalam satu gerbong kereta api kelas bisnis ini memiliki kebutuhan daya maksimum berkisar 21 kVA. Sedangkan untuk kebutuhan daya maksimum di gerbong MP2 yaitu berkisar 10  kVA. Jika dikalkulasikan, dalam keseluruhan rangkaian kereta api kelas bisnis ini memiliki kebutuhan maksimum daya sebesar 162,050 kVA

Konfigurasi Kelas Eksekutif

    Dalam satu rangkaian terdapat satu kereta lokomotif, tujuh kereta penumpang eksekutif K1, satu kereta pembangkit listrik dengan kode P dan satu kereta makan M1. Dalam satu gerbong kereta api kelas eksekutif ini memiliki kebutuhan daya maksimum berkisar 32 kVA. Sedangkan untuk kebutuhan daya maksimum di gerbong M1 yaitu berkisar 16 kVA dan untuk kebutuhan daya maksimum yang terdapat pada gerbong pembangkitnya yaitu berkisar 17 kVA. Jika dikalkulasikan, dalam keseluruhan rangkaian kereta api kelas eksekutif ini memiliki kebutuhan maksimum daya sebesar 162,050 kVA.

Spesifikasi Generator Di Kereta Pembangkit

gerbong pembangkit kereta api kelas eksekutif
Jenis Mesin: Diesel
Kapasitas: 500 kVA
Putaran Mesin: 1500 rpm
Sistem Pendinginan: Pendinginan Air
Bahan Bakar: Fuel B20
Starting: 24 VDC Starter Motor
Tipe: 4 cycle
Daya Engine: >500 kW
Continous Rate: 70% dari daya genset selama 1 jam
Speed Regulation: +- 0.25 %
Air Cleaner: Dry
Aspiration: Turbocharged – Aftercooled
Application: Railway / Moving Vehicle Application
Engine Governor: Elektronik / Elektrik
Tingkat Kebisingan: Maksimal 88.5 dB (A)

Post a Comment for "Berasal Dari Manakah Listrik Di Dalam Kereta Api? "